- Mandi Jum’at
- Mandi karena memandikan mayit
- Mandi Hari Raya Fitri
- Mandi Hari Raya Adhha
- Mandi Istisqa
- Mandi Gerhana Matahari
- Mandi Gerhana Bulan
- Mandi Mu’allaf
- Mandi setelah sadar dari gila
- Mandi setelah sadar dari pingsan
- Mandi setelah sadar dari mabuk
- Mandi ihram
- Mandi untuk masuk tanah haram
- Mandi untuk masuk makkah
- Mandi untuk masuk ka’bah
- Mandi untuk wuquf di Arafah
- Mandi untuk berada di masy’aril haram (Gunung Qozah)
- Mandi untuk bermalam di Muzdalifah (menurut pendapat yang lemah)
- Mandi setiap hari untuk melontar jumrah yang tiga
- Mandi untuk tawaf (menurut pendapat yang lemah)
- Mandi sebelum masuk Madinaturrasul
- Mandi setelah berbekam (basungu)
- Mandi setelah bekop.
- Mandi dengan air hangat setelah keluar dari pemandian umum.
- Mandi untuk masuk masjid (mandi I’tikaf)
- Mandi untuk azan
- Mandi setiap malam bulan Ramadhan
- Mandi setelah bercukur bulu kemaluan
- Mandi setelah bercukur rambut (bagundul)
- Mandi setelah mencabut bulu ketiak
- Mandi setelah menggunting kumis
- Mandi karena baligh dengan umur
- Mandi karena baligh dengan mimpi
- Mandi selesai masa ‘iddah
- Mandi setiap hari ketika mengalirnya air di lembah
- Mandi untuk setiap pertemuan kebaikan dan pertemuan mubah/boleh
- Mandi karena berubah bau badan
Adapun lafaz niatnya, maka cukup dilafazkan dengan bahasa masing-masing. Yang penting, niat itu jangan hilang pada siraman yang pertama.
Sumber:
Bughyatul Mustarsyidin h. 28-29.
Hasyiyah al Baajuurii j.1 h. 79-82.
Bacaan Menyapu Muka setelah Salam
أشهد أن لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهمّ والحزن
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan Selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Hilangkanlah dari diriku gundah, dan dukacita .”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar